Pancing Isteri Dengan Tukang Urut free porn video

This is a FigCaption - special HTML5 tag for Image (like short description, you can remove it)
Seperti yang sudah-sudah, Sham rutin menggunakan jasa tukang urut. Pak Man nama si tukang urut itu. Sham terkesan dengan kemampuan Pak Man dalam mengurut kerana dia sangat ahli dan bisa menghilangkan kepenatan Sham yang sehari-hari bekerja sebagai seorang sopir di perusahaannya tempat bekerja.
Kejadian diawali saat satu hari di hari Minggu. Sham menawari Nisa istrinya untuk mencuba urutan Pak Man. Mulanya Nisa menolak,

kerana merasa risih diurut oleh seorang tukang urut lelaki. Namun kerana Sham mendesak, akhirnya istrinya itupun menerima, dengan syarat ditemani olehnya.
Maka mulailah Nisa diurut. Hanya mengenakan sehelai kain penutup tubuhnya, Nisapun mulai menerima urutan Pak Man. Awalnya Nisa terlihat canggung dan risih, namun dengan keahlian Pak Man, akhirnya Nisapun mulai menikmati urutan si tukang urut lelaki itu.
Sebenarnya, kalau pada awalnya Nisa merasa risih dan agak sungkan diurut oleh Pak Man, namun semakin lama Nisa merasakan nyaman juga dengan urutan lelaki itu. Dan tanpa diketahui Sham, sesungguhnya diam-diam Nisa merasakan ada sesuatu yang asing pada setiap sentuhan jari tangan lelaki itu. Sesuatu yang muncul begitu saja tanpa diinginkan dan disadarinya pada awalnya. Gerakan jari tangan lelaki itu, mengalirkan desiran-desiran aneh dalam dirinya. Desiran-desiran yang membuat tubuhnya terasa agak meradang. Desiran-desiran yang tanpa sedar membangkitkan hasratnya. Dan keadaan itu terus meningkat sampai akhirnya Nisa selesai diurut.
Sampai di situ, Nisa harus berjuang mengendalikan dirinya yang seakan lepas kontrol. Sampai selesai diurut, Nisa tak berani bangkit dan tetap berbaring telungkup untuk menutupi perubahan pada dirinya, terutama di raut mukanya. Nisa tak ingin Sham mengetahuinya
Dan urutan keduapun seharusnya berlangsung seminggu kemudian. Namun kerana Nisa menolak dan tak ingin mengalami apa yang dirasakannya minggu lalu. Walau sesungguhnya, penolakan itu tidaklah penuh, kerana sebagian hatinya menginginkan apa yang dirasakannya minggu lalu dirasakannya kembali. Nisa ingin, Sham kembali memaksanya. Dan hal itu…tak terjadi kali ini.
Dan di minggu berikutnya, kejadian itu berawal.
Kali ini Nisa merasakan suatu ketegangan. Ketegangan yang sama dirasakannya pada saat pertama kali diurut lelaki itu. Hanya ketegangannya kali ini berbeda bentuk, dan itu hanya Nisa sendiri yang mengetahuinya.
Sentuhan pertama sudah membuat Nisa harus memejamkan matanya. Sentuhan jari-jari tangan Pak Man dipermukaan kulit belakangnya yang putih dan mulus itu. Sentuhan yang kembali membangkitkan desiran-desiran aneh dalam diri Nisa. Desiran-desiran yang membuat jalan napasnya seakan tersendat.
Entah mengapa, diurutan kali ini Nisa merasakan kalau urutan Pak Man tak seperti sebelumnya. Urutan lelaki itu kali ini seperti tak sungguh-sungguh mengurut layaknya seorang pengurut, namun seperti sebuah usapan dan belaian saja. Hanya tekanan-tekanan kecil saja di bagian belakangnya yang terbuka.
Andai saja dirinya tak menginginkan, sudah pasti dirinya akan keberatan dengan apa yang dilakukan lelaki pengurut itu. Namun Nisa hanya diam, kerana memang sesungguhnya dirinya menginginkan dan menikmati apa yang dilakukan lelaki itu.
Dan Nisa semakin sulit menahan rasa sesak di dadanya. Rasa sesak kerana dirinya harus mengendalikan jalan napasnya yang semakin meningkat, namun berusaha disembunyikannya.
Nisa semakin tak berdaya, manakala gerakan jari tangan Pak Man di belakangnya itu sudah semakin jauh mengarah ke bagian depan. Gerakan yang terselubung namun cukup disadari oleh Nisa. Gerakan yang seakan tak disengaja, namun Nisa mengetahui pasti kalau lelaki itu sengaja melakukannya.
Dan Nisa hanya mampu menggigit bibir bawahnya sendiri manakala jari tangan Pak Man benar-benar mengarah ke perbatasan antara tulang rusuk bagian dalamnya dengan kaki bukit buah dadanya. Sekujur tubuhnya terasa mulai meradang merasakan desiran-desiran yang semakin kuat, membuat aliran darahnya terus meningkat. Dan keadaan itu sungguh-sungguh tak mampu dikendalikannya manakala akhirnya Nisa merasakan jelas-jelas kalau Pak Man memang melakukan sentuhan di kaki bukit buah dadanya.
Sentuhan yang terus berlanjut dan semakin dalam. Semakin turun dan semakin mengarah. Nisa benar-benar dibuat tak berdaya. Tanpa sadar dan kendalinya, Nisa merasakan bagian bawah tubuhnya sudah basah. Basah pada bagian organ keintimannya. Basah oleh gairah yang terbangkitkan oleh sentuhan lelaki itu.
Untungnya, “siksaan” itu segera berakhir. Lelaki pengurut itu menyudahi kerjanya di bagian tubuhnya. Kini Pak Man mulai melakukan urutan di bagian bawah, di kedua kaki-kaki Nisa. Untuk sesaat Nisa bisa bernapas lega.
Ternyata, Nisa hanya mampu bernapas lega sesaat. Ya, sesaat. Kerana saat Pak Man mengurut bagian bawah tubuhnya itu, “siksaan” lain kembali menderanya, bahkan semakin kuat.
Kalau pada urutan dua minggu lalu, Pak Man hanya mengurut sampai ke bagian sepertiga pahanya saja, namun kali ini….lebih jauh. Nisa menyadari dengan pasti, kalau lelaki itu menggerakkan tangannya jauh lebih ke atas lagi. Bergerak menyelusup jauh ke atas ke balik kain yang menutupi tubuhnya. Gerakannya semakin lama semakin jauh. Dan Nisa…sungguh menyadarinya, namun tak berdaya menghentikannya.
Nisa hanya bisa menahan napas saat lelaki pengurut itu semakin jauh bergerak naik. Turun kembali sampai ke lekukan kedua lututnya, lalu naik lagi ke atas dan semakin mendekati ujung pangkal paha bagian atasnya. Terus dan semakin dekat. Nisa semakin tegang sekaligus…ingin lelaki itu bergerak semakin jauh. Namun sampai beberapa gerakan, lelaki itu hanya bergerak sebatas beberapa inci dari pangkal paha. Nisa terus menunggu dan terus menunggu, namun belum juga didapatkannya. Gerakan tangan lelaki itu tetap tak beranjak dari posisi, hanya beberapa inci dari posisi akhir yang diinginkan Nisa. Putus asa, dirinya menginginkan lelaki itu “menyelesaikan” gerakannya.
Andai saja dirinya bukan siapa-siapa. Bukan seorang wanita bersuami. Andai saja dirinya tak sedang berada di dekat suaminya. Dan andai saja… Ya andai saja dirinya bebas dari segala tuntutan norma dan aturan sebagai seorang istri, tentu Nisa sudah meneriakkan apa yang diinginkannya. Nisa akan meneriakkan agar lelaki pengurut itu melakukan langkah akhir. Langkah akhir yang saat ini sangat diinginkannya. Dan dengan sudut matanya, Nisa melirik ke belakang dimana Sham suaminya Abangih duduk menemaninya.
Namun rupanya, apa yang diinginkan Nisa untuk saat ini nampaknya harus ditelannya bulat-bulat. Nisa tak lagi mempunyai harapan untuk mendapatkan keinginannya. Apalagi kini gerakan tangan lelaki itu justru semakin menjauh dari posisi yang diinginkannya. Lelaki itu justru kini mengarahkan gerakannya kembali ke kedua tumitnya. Lelaki itu justru kini…menjauh. Nisa hanya mampu menggigit bibirnya sendiri dengan sejuta kekecewaan.
“Akh” tanpa sadar Nisa terpekik saat merasakan lecutan dalam dirinya kerana tanpa diduga, dengan gerakan tiba-tiba, Pak Man…bergerak naik dan langsung… menusuk pangkal pahanya. Dengan spontan Nisa menoleh, bukan hendak memprotesnya, namun lebih mencari sosok suaminya yang semula duduk di kursi dekat pintu Abanguk kamarnya. Dan tatkala tak dijumpai sosok suaminya, pandangan Nisa kini beralih ke lelaki pengurut itu. Pandangan yang bimbang apakah akan memprotes tindakan lelaki itu ataukah…membiarkannya. Dan…dengan sikap yang terbaca, Nisa tak melakukan protes apa-apa. Nisa bahkan menunggu tindakan selanjutnya dari lelaki itu.
Rupanya Pak Man menggunakan kesempatan saat suaminya keluar. Dan apa yang dilakukan lelaki itu, justru memang yang diinginkannya. Entah kerana sudah di belenggu hasrat atau memang dirinya sudah hilang kesadaran, Nisa justru kali ini senang dengan ketidak hadiran suaminya itu. Dan kesempatan itu tak ingin disia-siakannya. Nisa ingin merasakan sesuatu yang berbeda. Berbeda getaran dan sensasinya. Berbeda rasa dan kenikmatannya. Berbeda lelaki yang melakukannya.
Satu gerakan saja, membuat Nisa harus menahan pekikannya. Satu gerakan yang membuat tubuhnya tersentak untuk kemudian bergetar hebat. Satu gerakan yang tiba-tiba namun tidak kasar. Satu gerakan sentuhan dan diikuti sapuan di permukaan selangkangnya yang membuat Nisa tanpa sadar merenggangkan kedua pahanya. Satu gerakan yang melambungkan sukmanya. Satu gerakan yang….
“Mmmhhh” tak kuasa Nisa melepaskan segala apa yang dirasakannya. Lelaki pengurut itu benar-benar telah menerbangkannya ke awang-awang. Gerakan jari tangannya demikian lihainya, bergerak-gerak lembut dan perlahan namun dengan tekanan yang menentukan. Gerakan dan tekanan yang sangat tepat membuat pinggul bulat Nisa terangkat tanpa sadar. Satu dua gerakan yang terukur dan akhirnya…
Nisa hanya mampu menggigit bantal yang menjadi penyangga kepalanya. Jari-jari tangannya mereAbang kuat kedua tepian bantal itu saat dengan beraninya lelaki pengurut itu menyelipkan jari-jari tangannya di lipatan celana dalamnya. Bergerak sedikit dan menyingkirkan bagian celana dalamnya, persis di posisi yang tepat. Nisa tersentak tak percaya saat dirasakannya jari-jari lelaki pengurut itu…menyelusup Abanguk ke dalam…liang kewanitaannya !
Menusuk dalam dan dalam sekali. Nisa sampai menarik pinggul bulatnya ke belakang hingga bongkahan pantatnya semakin terangkat naik. Kedua pahanya semakin merenggang. Nisa hanya mampu menahan napas saat jari-jari tangan lelaki itu bergerak-gerak lincah di dalam rongga kewanitaannya, sementara jari lainnya menari-nari mengurut dan menggelitik bagian tersensitif di luar rongga kewanitaannya. Nisa hanya mampu diam dan terus diam merasakan seluruh perasaannya yang demikian menggila. Pak Man terus melakukan gerakan-gerakan nakal di bagian terintim dirinya. Dan Nisa….semakin tenggelam. Tenggelam dalam ketidak berdayaannya. Tenggelam dalam ketidak sadarannya. Tenggelam dalam ketidak ingatan akan dirinya. Nisa lupa segala-galanya.
“Mmmhh…mmhhh” berkali-kali rintihan tertahannya meluncur seiring dengan semakin lihainya gerakan jari tangan lelaki pengurut itu di organ kewanitaannya. Pinggul bulat Nisa tanpa kendali bergerak-gerak seakan memberi isyarat kalau dirinya amat sangat menikmati apa yang dilakukan oleh lelaki pengurut itu. Gerakan yang memberi isyarat agar lelaki pengurut itu semakin memberi segala sesuatu yang diinginkannya. Gerakan yang memberi isyarat agar lelaki itu terus melakukannya hingga akhir.
Namun sayang, Nisa harus kecewa. Bertepatan dengan suara daun pintu yang terbuka, Nisa merasakan lelaki pengurut itu menarik tangannya dengan cepat. Meninggalkan posisinya semula. Meninggalkan dirinya yang berada tergantung di awang-awang tanpa terselesaikan. Meninggalkan dirinya yang hanya bisa menggigit bibir bawahnya sendiri dengan segudang kekecewaan. Nisa sangat kecewa kerana merasa tak terselesaikan.
“Sudah pak. Selesai mengurutnya” terdengar ucapan lelaki itu. Nisa hanya bisa diam. Hanya bisa pasrah. Dan hanya bisa kecewa kerana digantung tanpa penyelesaian.
Sampai Pak Man pulang, Nisa hanya bisa berbaring dengan segala perasaan yang dialaminya. Ingin rasanya dirinya minta diselesaikan oleh suaminya sendiri, namun Nisa tak berani. Khawatir suaminya bertanya-tanya, mengapa selesai diurut dirinya meminta. Khawatir akan dugaan dan pertanyaan yang mungkin timbul dalam benak suaminya. Akhirnya Nisa hanya mampu diam hingga terlelap kerana kelelahan sendiri.
Sebenarnya, tanpa juga diketahui oleh Nisa juga, Sham suaminya sudah mengetahui apa yang dialami dan dirasakan Nisa, istrinya itu. Sejak minggu pertama, Sham membaca apa yang dialami oleh istrinya itu. Dan pada saat itu, sesungguhnya Sham merasa cemburu juga melihat Nisa istrinya itu justru menikmati urutan Pak Man dengan cara yang berbeda.
Akibat didera rasa cemburu, itulah kenapa pada minggu berikutnya Sham tidak memaksa Nisa untuk diurut. Namun uniknya dan anehnya, pada hari-hari menjelang minggu ke tiga, justru Sham merasakan sesuatu yang berbeda. Sham seolah merasakan sensasi dan gairah tersendiri menyaksikan Nisa menikmati sentuhan lelaki lain. Sensasi yang akhirnya menghadirkan imajinasi akan variasi kehidupan seksuilnya. Sham ingin mencuba petualangan baru dan nampaknya istrinya itu memungkinkan. Oleh kerananya, di minggu ke tiga ini Sham membujuk Nisa untuk mau di urut lagi. Dan gayungpun bersambut.
Dan tadi, Sham benar-benar merasa sangat luar biasa. Sensasi yang dialaminya dan ketegangan serta daya tarik seksualnya benar-benar memuncak manakala diam-diam setelah dirinya pura-pura keluar lalu diam-diam mengintip dari celah-celah lubang angin di bagian atas pintu kamarnya, dengan jelas dirinya melihat dan mendengar apa yang dialami Nisa istrinya itu. Hampir saja dirinya membiarkan Nisa menyelesaikan apa yang tengah dinikmatinya bersama lelaki pengurutnya itu. Bukan hanya penyelesaian yang sepihak dan sebatas permainan jari tangan, namun lebih dari itu. Namun Sham tak ingin terburu-buru dan gegabah. Biarlah waktu nanti yang menyelesaikannya.
Satu minggu berikutnya kembali Nisa diurut. Kalau biasanya di hari Minggu, namun kali ini dimajukan, menjadi Sabtu sore. Sham sendiri yang menginginkan hal itu.
Antara takut akan digantung seperti minggu sebelumnya dengan kerinduan untuk merasakan kembali apa yang dirasakannya minggu lalu. Nisa sangat berharap, di kali ini dirinya bisa terselesaikan, entah bagaimana caranya nanti. Demikian juga halnya dengan Sham. Dirinya berharap, kali ini semuanya bisa berjalan hingga akhir dan dapat mengalami suasana dan nuansa baru dalam kehidupan seksual suami istrinya. Apalagi kini keadaan sangat mendukung, kerana sejak Sabtu pagi tadi kedua anaknya yang sudah duduk di bangku SMA dan SMP sedang berlibur di rumah orang tua Nisa. Tinggallah mereka hanya berdua saja di rumah.
Jam tujuh malam, Pak Man datang. Setelah berbincang sesaat, acarapun dimulai. Kalau sebelumnya Sham mendahului diurut oleh Pak Man, namun kali ini Sham menyilahkan Pak Man untuk langsung mengurut Nisa. Untuk tak menimbulkan kecurigaan istrinya, Sham tetap menemani Nisa diurut. Duduk tenang di sudut kamar dekat pintu kamar. Namun diam-diam, mencuri pandang di balik kamuflase bacaannya.
Sampai beberapa saat, acara urutan berlangsung seperti biasanya. Nisa rebahan telungkup dengan selembar kain yang menutupi sebatas belakang dan betisnya, sementara Pak Man terus mengurut. Sham mencari cara dan alasan untuk memberi moment dan kesempatan agar apa yang menjadi fantasinya tercapai. Demikian pula sebaliknya Nisa. Dia berharap menemukan moment yang tepat untuk bisa mendapatkan apa yang tak didapatkannya di minggu lalu.
Sampai akhirnya Shampun mendapatkan ide. Pura-pura beberapa kali menguap kantuk, Sham memberi alasan dan kesempatan. Dengan gerakan yang meyakinkan Sham berpura-pura terkantuk-kantuk sampai bahan bacaannya terjatuh, dan itu diamati oleh Nisa istrinya, namun dia diam saja.
Tiba saatnya Sham menjalankan skenario berikutnya. Dengan pura-pura terhuyung-huyung, Sham melangkah keluar. Sambil berjalan ke arah sofa, dimatikannya lampu ruangan tengah itu. Cukup cahaya dari kamar tidur yang menerangi ruangan tempat bersantai itu. Pintupun dibiarkannya terbuka sebagian lalu dirinya rebahan di sofa dengan tetap bisa saling melihat ke dalam kamar dan juga sebaliknya. Perlahan namun pasti, Sham berpura-pura terlelap dalam tidur namun dengan sedikit memicingkan mata tetap mengawasi ke dalam kamarnya. Belum ada gerakan beberapa saat. Baik Sham maupun Nisa saling menunggu hingga akhirnya….
“Sebentar” ujar Nisa sambil memberi isyarat agar Pak Man menghentikan dahulu urutannya. Nisa bangkit sambil melilitkan kain ke tubuhnya lalu melangkah mendekat ke suaminya. Dari celah matanya, Sham bisa melihat istrinya tengah menuju ke arahnya. Shampun langsung merapatkan kedua matanya saat Nisa semakin mendekat dan pura-pura tertidur pulas.
“Abang…Abang” Nisa mencuba membangunkan, namun Sham tetap diam, seakan sangat terlelap. Sekali lagi Nisa cuba membangunkan, namun Sham tetap diam. Nisa akhirnya kembali melangkah Abanguk dan…dia menutup lebih rapat pintu kamar tidurnya seperti takut terlihat dari luar. Sham menunggu sesaat dengan penuh ketegangan.
Setelah dirasa cukup, Shampun bangkit perlahan dan mendekat ke pintu kamar tidurnya. Dicuba memeriksa celah pintu, ternyata tak ada celah, walau tak tertutup sampai penuh. Didekatkannya telinganya untuk mencuba mendengarkan suara dari dalam. Hening, tak ada suara. Sham diam sejenak, lalu dengan gerakan yang sangat hati-hati, sofa kecil yang ada di dekat pintu kamar tidurnya dia angkat dan diletakkan di depan pintu
Dengan gerakan perlahan dan hati-hati, Sham menaiki sofa itu dengan perasaan tegang. Perlahan di angkat wajahnya sampai dapat melihat ke dalam kamar tidurnya melalui celah ventilasi pintu kamar tidurnya. Dan terlihat, Nisa sudah kembali telungkup melanjutkan urutannya. Posisi rebahan Nisa cukup tepat agak menyamping dengan kaki ke tepi luar tempat tidurnya. Lampu kamarpun tidak dimatikan, semua seperti biasanya.
Dan kembali seperti minggu lalu, Sham menyaksikan istrinya itu tengah menikmati urutan Pak Man. Bahkan kini…ya…kini, dengan jelas Sham dapat melihat gerakan jari tangan Pak Man sudah lebih jauh lagi dibandingkan minggu sebelumnya. Dan kali ini, dikala dirinya tak ikut hadir di kamar itu, gerakan Pak Man tak terlihat lagi seperti tengah mengurut seperti sebelumnya, namun…lebih tepat dikatakan…membelai. Ya, lelaki pengurut itu kini dengan jelas bukan lagi sedang mengurut melainkan…sedang membelai-belai. Membelai-belai belakang Nisa yang terbuka. Belaian yang lalu mengarah ke bagian depan tubuh istrinya itu. Dan Nisa…tak menolaknya, bahkan terlihat jelas…menerimanya.
Dengan perasaan tegang sekaligus…gairah, Sham dapat melihat gerakan jari-jari tangan lelaki pengurut itu semakin berani mengarah ke depan menuju gundukan kedua buah dada Nisa. Sementara Nisa sendiri memang…menikmatinya. Bahkan dalam satu gerakan…Nisa mengangkat sedikit badannya, memberi ruang bagi Pak Man. Jelas dan sangat nyata terlihat oleh Sham, kalau istrinya itu semakin mengangkat dadanya hingga….tergantung. Kesempatan itu tak disia-siakan oleh Pak Man. Dengan pasti lelaki pengurut itu bergerak maju dan….
“Mmmmhhh” terdengar suara rintihan Nisa saat tangan Pak Man akhirnya… untuk pertama kalinya menyentuh buah dadanya. Bukan hanya menyentuh, bahkan… menggenggamnya !
Sungguh suatu perasaan yang sulit dilukiskan yang dirasakan oleh Sham saat ini. Perasaan aneh sekaligus sangat membangkitkan hasrat birahi menyaksikan untuk pertama kalinya Nisa istrinya berada dalam rengkuhan lelaki lain. Dan Sham semakin tenggelam dalam seluruh perasaannya, manakala menyaksikan Nisa istrinya sangat menikmati hal itu. Rintihan Nisa walau berusaha disembunyikan, terdengar jelas oleh Sham. Bahkan kini, Nisa terlihat menggelinjang dalam dekapan Pak Man.
Nisa sendiri sudah semakin tenggelam dalam buaian rasa nikmat. Nikmat dan sensasi yang menggila. Seluruh tubuhnya terasa menggigil merasakan gelitikan dan pilinan jari tangan lelaki pengurutnya itu di kedua putting buah dadanya yang sudah mengeras. Nisa hanya bisa memejamkan kedua matanya sambil berusaha menahan rintihannya merasakan permainan jari-jari tangan lelaki asing di kedua buah dadanya itu. Terasa sangat berbeda, asing dan penuh misteri namun sangat nikmat. Belaian, reAbangan, gelitikan dan pilinan jari tangan Pak Man benar-benar melambungkan sukmanya.
Walau hanya berlangsung beberapa menit saja, namun tindakan lelaki pengurutnya itu telah mengantarkan Nisa ke puncak gairahnya. Dan tatkala Pak Man mulai bergerak ke bawah, Nisapun….bersiap.
Sham menyaksikan, Pak Man mulai menyentuh kedua kaki istrinya. Dari apa yang dilihatnya sesaat tadi, Sham dapat meAbangtikan kalau segala sesuatunya akan berakhir sesuai dengan fantasinya. Dan itu semakin terlihat manakala dengan gerakan pasti, Pak Man mulai mengurut kedua kaki Nisa. Bukan, bukan mengurut, tapi… membelai ! Ya, membelai. Sambil bergerak membelai kedua paha paha mulus Nisa, Pak Man menyingkap kain yang menutupi bagian tengah istrinya itu lebih tinggi lagi. Hal yang tidak dilakukannya saat dirinya hadir di kamar itu. Dan hal itu ternyata…tak ditolak oleh Nisa.
Satu dua gerakan, Sham melihat belum sesuatu yang berarti. Namun digerakan berikutnya….Sham menahan napasnya. Terlihat dengan jelas, Pak Man mulai mengarahkan gerakannya ke pangkal paha Nisa. Dari balik kain yang Abangih menutupi sebagian bongkahan pantat Nisa, Sham dapat menyaksikan gerakan-gerakan tangan lelaki itu dari gelombang-gelombang kain penutup tubuh bagian bawah istrinya itu, dan Sham dapat meAbangtikan kalau Pak Man sudah berhasil menggapai tujuannya…pangkal paha Nisa. Hal itu terlihat juga dari gerakan pinggul Nisa yang terangkat naik. Juga dengan gerakan kedua paha putih mulus Nisa yang merenggang. Ditambah lagi dengan…erangan dan rintihan tertahan istrinya itu.
Sham benar-benar memuncak dalam amukan gejolak birahinya, namun dia tetap berusaha bertahan, walau lututnya terasa leAbang. Sementara Nisa sendiri semakin tenggelam semakin dalam. Apa yang dirasakannya minggu lalu, kali ini terasa jauh lebih hebat. Rasa penasaran, tertantang dan ketegangan, justru semakin melipat gandakan kenikmatannya. Dan tatkala kembali dirasakannya jari tangan Pak Man berusaha menyelusup Abanguk ke dalam liang kewanitaannya yang sudah sangat basah itu, Nisapun memberi jalan dengan semakin merenggangkan kakinya.
“Mmmhhh…mmmhhh” hanya itu yang dapat dilakukannya merasakan gerakan jari tangan Pak Man yang mulai menyelusup Abanguk ke dalam liang kewanitaannya. Terus Abanguk semakin dalam, mengalirkan rasa nikmat dan sensasi yang sulit dilukiskan. Sementara bagian tonjolan daging yang terletak di luar liang kewanitaannya, terus mendapat stimulasi dan rangsangan yang intens dari jari-jari tangan lelaki itu. Nisa sampai meregang manakala lelaki itu dengan lihainya mengkobinasikan gerakan jari tangannya baik yang berada di luar maupun yang berada di dalam rongga kewanitaannya. Pinggul bulatnya semakin terangkat naik dan mulai memberikan respon gerakan.
Nisa hanya bisa merintih dan mengerang pelan, merasakan semua sensasi, ketegangan dan kenikmatannya. Terasa sangat lihai sekali Pak Man menggerak-gerakkan jari tangannya membuat Nisa tanpa sadar sudah mengangkat pinggulnya tinggi-tinggi hingga kini posisinya menungging dengan dada dan kepala rebah.
Gerakan itu terus berlanjut sampai akhirnya….Nisa merasakan kalau lelaki itu ingin melepas penghalang satu-satunya yang menggangu segala gerakannya. Dan Nisa menyilahkan lelaki itu…menarik celana dalamnya. Nisa memberi jalan sampai akhirnya…terlepaslah celana dalamnya dan entah tercampak di mana. Nisa semakin tak kuasa mengendalikan dirinya, sementara Shampun semakin memuncak menyaksikan semua ini. Apalagi saat Pak Manpun menyingkirkan kain penutup bagian bawah tubuh Nisa tanpa ditolak oleh Nisa, maka kini terbukalah seluruh tubuh indah istrinya itu. Nisa telungkup menungging dalam keadaan polos tanpa penutup sedikitpun, dan Nisa…menerima !
Nisa sendiri, anehnya tak lagi merasa canggung dan malu demi menyadari dirinya kini sudah polos tanpa penutup tubuh sama sekali. Apalagi, saat ini dalam posisinya dan dalam posisi lelaki pengurutnya itu, Nisa dapat meAbangtikan kalau bagian organ kewanitaannya pasti tengah terpampang bebas dan jelas di hadapan lelaki itu. Namun Nisa sudah tak perduli lagi dan apalagi malu. Justru dirinya kini sangat bergairah dan semakin bergairah justru saat menyadari akan kepolosan tubuhnya ini dan tengah ditonton lelaki itu.
Kembali Pak Man melakukan kerjanya. Jari tangannya sesaat mengusap permukaan vagina Nisa yang kini terpampang jelas. Nampak kemerahan dengan bibir kemaluan yang sudah terbuka.
Dengan jelas sekali, Sham menyaksikan lelaki pengurut itu kembali meAbangukkan jari tangannya ke dalam lubang vagina istrinya. Tidak hanya satu, tapi….dua. Tidak….bukan dua, tapi…tiga. Oh ternyata…empat ! Gila ! Nisa sampai mengerang dan meliukkan pinggul bulatnya merasakan tusukan empat jari tangan lelaki pengurutnya itu. Dari belakang, Sham dapat menyaksikan kalau lubang kemaluan istrinya itu sampai meregang penuh untuk dapat menampung keempat jari tangan lelaki pengurutnya itu. Dan tatkala Pak Man mulai bekerja, terdengar suara kemerocok dari vagina istrinya pertanda kalau Nisa benar-benar berada dalam puncak gairahnya.
Nisa sendiri benar-benar tak kuasa lagi menahan seluruh perasaannya. Tindakan nakal lelaki itu yang membenamkan keempat jari tangannya ke dalam liang vaginanya, justru terasa sangat nikmat. Nikmat kerana terasa penuh dan meregang habis. Dan lebih nikmat lagi saat keempat jari tangan lelaki itu bergerak liar di dalam lubang kemaluannya. Nisa hanya bisa merintih tertahan sambil meliuk-liukkan pinggulnya tanpa sadar.
Dan selanjutnya, apa yang disaksikan oleh Sham benar-benar membuat jantungnya seakan hendak berhenti. Pak Man tak hanya mengorek-ngorek lubang vagina istrinya itu akan tetapi kini….lelaki itu mendekatkan wajahnya ke selangkangan Nisa dan akhirnya…mencium selangkangan istrinya itu. Bukan cuma mencium, tapi…menjilati dan mengulum vagina Nisa ! Uuukhh….Sham benar-benar tak kuat lagi rasanya.
Bahkan akhirnya, Pak Man tak hanya menggarap selangkangan Nisa, tapi juga buah dada istrinya yang tergantung bebas. Sham benar-benar hampir tak kuat menyaksikan istrinya digarap oleh lelaki pengurutnya itu. Sementara Nisa sendiri justru sebaliknya, dia semakin tenggelam dalam sejuta kenikmatan merasakan apa yang dilakukan lelaki itu. Sementara buah dadanya direAbang dan dipilin-pilin putingnya, jilatan, gelitikan lidah, hisapan dan gigitan-gigitan kecil dirasakannya di clitorisnya. Ditambah lagi dengan kocokan keempat jari tangan lelaki pengurutnya itu di liang kewanitaannya membuat Nisa memuncak. Dia…ingin segera diselesaikan !
Pak Man nampaknya lelaki yang sangat berpengalaman. Tanpa meminta, lelaki itu tahu kapan si wanita menginginkan penyelesaian. Dengan cepat lelaki itu melepaskan garapannya di tubuh polos Nisa, lalu dengan cepat juga dia melucuti pakaiannya sendiri hingga sama-sama…bugil ! Sham tercekat menyaksikan semua itu. Lututnya gemetar. Terlihat kini di dalam kamar tidurnya, istrinya bersama dengan lelaki selain dirinya dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Shampun menyaksikan batang kemaluan lelaki pasangan bercumbu istrinya itu sudah menegang penuh, dengan tonjolan urat-urat besar di sekeliling batangnya. Ukuran batang kemaluannya tak jauh berbeda dengan ukuran batang kemaluan miliknya. Hanya diameternya yang lebih besar, sekitar 5 cm-an sedang miliknya, 4 sampai 4,5 cm-an.
Sham semakin terpaku saat menyaksikan istrinya membalikkan badan. Kini posisi Nisa telentang menghadap ke lelaki itu. Terlihat Nisa memandang dengan penuh gairah batang kemaluan lelaki itu. Batang kemaluan lelaki lain pertama yang dilihatnya, membuat Nisa terlihat sangat bergairah.
Penantian berjalan dengan cepat. Sham menyaksikan Pak Man langsung bersiap diantara kedua paha mulus istrinya itu, sementara Nisa bersiap menerima Abangukan pertama dari lelaki asing dengan tak sabar. Kedua kaki mulus istrinya itu sudah membuka memberi jalan pada lelaki itu. Kedua lututnya menekuk ke atas sambil mengangkang penuh. Nisa nampaknya sudah demikian menggebunya hingga tak perduli lagi kalau dihadapannya adalah lelaki lain. Bahkan saat lelaki itu menyempatkan memandangi selangkangannya yang berbulu halus dan tidak terlalu lebat itu, Nisapun tak keberatan atau merasa malu.
“Ssshh…uuuukkkhhh” erangan Nisa tak mampu ditahannya. Dengan jelas Sham menyaksikan batang kemaluan lelaki itu mulai membenam Abanguk ke dalam lubang kemaluan istrinya. Sementara Nisa sendiri, merasakan sensasi dan kenikmatan tersendiri menerima Abangukan pertama dari lelaki lain. Nisa merasakan liang kewanitaannya terasa penuh dan terganjal, namun sangat nikmat. Perlahan sekali Pak Man membenamkan batang kemaluannya. Perlahan pula Nisa merasakan kenikmatan yang semakin kuat seiring semakin dalamnya batang kemaluan lelaki itu meAbanguki liang kewanitaannya sampai akhirnya…
“Akh” pekikan kecil Nisa mengiringi selesainya benaman batang kemaluan Pak Man, yang habis membenam seluruhnya ke dalam lubang vaginanya. Pak Man menekan lebih kuat, sementara Nisa menarik wajahnya ke belakang merasakan tusukan ujung batang kemaluan lelaki itu di dasar lubang kemaluannya. Nisa merasakan tekanan yang kuat di dalam lubang kewanitaannya, menghadirkan tekanan kenikmatan yang kuat pula.
Untuk beberapa saat lamanya Pak Man diam sambil tetap menekan, sementara Nisapun tetap menarik kepalanya ke belakang. Sambil menekan, Pak Man tak menyia-nyiakan kedua gundukan buah dada Nisa dan mereAbangnya dengan sedikit kuat. Di balik kisi-kisi lubang ventilasi pintu kamar, Sham hanya bisa terpaku. Berkecamuk perasaannya, namun tak ada niatan untuk menghentikan semua itu. Sham justru merasa sangat terangsang melihat istrinya tengah bersenggama dengan lelaki pengurutnya itu. Sham tak lagi memikirkan, apakah dirinya normal ? Yang ada saat ini adalah sensasi yang luar biasa menyaksikan Nisa tengah meregang kenikmatan. Seakan Abangih tak percaya, kalau Nisa istrinya itu benar-benar melakukan hal itu. Benar-benar memberikan kesempatan kepada lelaki lain untuk menikmati tubuh polosnya, terAbanguk sampai menerima Abangukan batang kemaluan lelaki itu ke dalam lubang kemaluannya. Lubang kemaluannya yang selama ini hanya dirinya yang mengisi, namun kini untuk pertama kalinya istrinya itu menerima Abangukan lelaki lain, dan Nisa nampaknya sangat menikmatinya.
“Sssshhh” erangan Nisa mulai terdengar lagi saat Pak Man mulai bergerak mundur. Kedua bola mata Nisa terpejam rapat. Bibirnya terbuka sebagian. Dari raut wajahnya terlihat kalau Nisa istrinya memang sangat menikmati hubungan seks pertamanya dengan lelaki lain itu. Sham mengamati bagaimana batang kemaluan Pak Man mulai bergerak maju mundur keluar Abanguk ke dalam lubang kemaluan istrinya. Batang kemaluan itu terlihat mengkilat dibasahi oleh cairan peluAbang lubang kemaluan Nisa.
“Ssshhh….mmmmhhhh” hanya itu yang keluar dari celah bibir Nisa, mengiringi pergerakan batang kemaluan Pak Man, si lelaki pengurut itu. Dari ekspresi wajah Nisa terlihat kalau istrinya itu memang tengah merasakan kenikmatan.
Nisa sendiri, dalam buaian kenikmatannya dan dalam selubung gairahnya, merasa heran, kenapa rasanya persenggamaannya kali ini nikmat sekali. Pergesekan dinding liang kewanitaannya dengan batang kemaluan lelaki itu terasa kuat dan nikmat sekali, padahal ukurannya tidak banyak berbeda dengan batang kemaluan suaminya sendiri. Apakah semua ini kerana pengaruh keasingan dari lelaki yang tengah bersamanya itu ? Sosok lelaki asing yang memberi nuansa dan sensasi yang berbeda ? Penuh misteri namun penuh daya tantang yang kuat.
Abangih sempat juga terpikir olehnya, apakah yang dilakukannya ini benar ? Sebagai seorang wanita yang bersuami, dirinya melakukannya dengan lelaki lain ? Di rumahnya sendiri ? Disaat suaminya lengah ? Apa ini lazim
Namun ternyata sesuatu yang tidak lazim itu sangat luar biasa. Curi-curi kesempatan seperti ini juga terasa sangat excited. Adrenalinnya terpacu tinggi, menghadirkan ketegangan dan sensasi yang luar biasa. Dan akhirnya, rasa nikmatnyapun terasa sangat hebat. Nisa tak kuasa lagi menolak segalanya. Nisa sudah tenggelam dalam gulungan ombak kenikmatan birahi yang hebat. Setiap pergerakan lelaki itu, terasa sangat kuat dan nikmat sekali, hingga tanpa sadar pinggulnya bergerak mengimbangi gerakan lelaki itu. Nisa hanya bisa pasrah pada “serangan” lelaki itu yang mendatangkan rasa nikmat yang luar biasa. Nisa hanya bisa merintih dan mengerang, walau sekuat tenaga dirinya berusaha menahan suaranya agar tak membangunkan suaminya. Nisa tak ingin semua yang dirasakannya ini berakhir tanpa penyelesaian.
“Mmmhhh…mmmhh…” erangan kecilnya terus meluncur mengiringi pergerakan Pak Man yang semakin cepat menusuk-nusukkan batang kemaluannya ke dalam liang kewanitaannya. Pinggul bulat Nisa berputar-putar tanpa sadar. Aliran kenikmatan terus memburunya dan tekanan dalam dirinyapun mulai terasa. Nisa semakin tak kuasa menahan segalanya dan membiarkan lelaki itu melakukan apapun yang diinginkannya. Bahkan kedua gundukan buah dadanyapun dibiarkannya berkali-kali direAbangi jari-jari tangan lelaki itu. Nisa…pasrah.
Tekanan dalam dirinya dengan cepat bergerak naik. Jalan napasnya semakin memburu, sementara gerakan Pak Man semakin cepat dan kuat. Tusukan lelaki itu terasa sangat dalam. Kenikmatan yang dirasakannya terus mengalir seakan tanpa henti. Nisa benar-benar tak berdaya dibuatnya, sampai akhirnya….
“Mmmhh..!” pekiknya ditahan. Kedua betisnya langsung menyergap pinggang lelaki itu dan memitingnya kuat-kuat. Nisa….meledak hebat. Tubuh polosnya melengkung, mengejang dan menggeletar kuat. Kepalanya tertarik jauh ke belakang. Wajahnya mengekspresikan sesuatu yang amat sangat yang tengah dirasakannya. Urat-urat lehernya hingga muncul. Nisa…sangat kenikmatan.
Sham benar-benar merasa takjub sekaligus tak percaya menyaksikan semua ini. Dihadapannya, dengan jelas melihat istrinya tengah memacu birahi dengan lelaki lain. Dengan jelas terlihat, istrinya amat sangat menikmati apa yang dilakukannya. Sham benar-benar terpaku.
Setelah beberapa saat Nisa meregang, perlahan terlihat istrinya itu mulai mengendurkan jepitan kedua betisnya di pinggang lelaki pengurutnya itu seakan sebuah isyarat kalau Nisa siap melanjutkan. Dan hal itu segera direspon oleh si lelaki.
Pak Man meraih kedua betis indah Nisa dan mengangkatnya hingga kedua kaki jenjangnya itu lurus terangkat naik. Sambil kedua tangannya memegangi betis Nisa, Pak Manpun melanjutkan kembali gerakannya dan Nisapun…kembali menikmatinya.
Sham terus memandangi bagaimana batang kemaluan lelaki itu keluar Abanguk ke dalam lubang kemaluan istrinya. Sementara Nisa terlihat sangat menikmatinya. Rintihan dan erangannya kembali terdengar. Kedua bola matanya Abangih terpejam rapat dan bibirnya setengah terbuka. Berkali-kali, kedua alis Nisa melengkung seakan hendak bertaut. Sesekali wajahnya tertarik ke belakang, terutama saat si lelaki menusuk dalam.
Kini lelaki itu mendorong kedua kaki Nisa dengan kedua bahunya sambil mencondongkan tubuhnya ke depan. Posisi kedua kaki Nisa condong ke arah tubuhnya. Lututnya mendekati kedua gundukan buah dadanya yang terguncang-guncang indah akibat pergerakan si lelaki. Posisi ini memberikan tusukan dan tekanan yang makin kuat. Hal itu terlihat jelas dari ekspresi wajah istrinya itu yang makin ekspresif menandakan kenikmatan yang dirasakannya semakin tinggi.
Dalam tempo beberapa menit saja, lelaki itu sudah menghujami Nisa dengan kecepatan dan kekuatan yang tinggi. Nisapun terlihat semakin tenggelam dalam buaian kenikmatan birahinya sampai akhirnya Nisapun kembali menggapai puncak kenikmatan birahinya. Namun kali ini, Sham melihat, Pak Man tak memberi kesempatan pada istrinya itu untuk menikmati dahulu klimaksnya. Lelaki itu terus melanjutkan gerakannya yang cepat dan kuat hingga terlihat Nisapun seperti megap-megap menahan semua yang dirasakannya. Sham sempat geAbang juga dengan lelaki itu, namun baik dirinya maupun Nisa istrinya, tak memiliki daya dan kesempatan, atau memang tak ingin melakukan pencegahan itu kalau tak ingin semua yang tengah berlangsung itu berakhir lebih cepat.
Sham tak ingin mengakhiri ketegangan, sensasi dan keasikannya menyaksikan pergumulan istrinya dengan lelaki itu, sementara Nisa sendiri tak ingin segera mengakhiri ketegangan dan kenikmatannya. Demikian juga halnya dengan Pak Man, lelaki pengurut itu tak ingin segera berhenti menikmati tubuh wanita yang demikian indah dan nikmatnya itu. Klop sudah. Ketiganya tak ingin buru-buru menghentikan semua itu.
“Ganti posisi bu, nungging” terdengar suara Pak Man. Sham tercekat mendengarnya. Walau pelan, namun Sham dapat menangkap ucapan lelaki pengurut pasangan bercumbu istrinya itu. Dan Sham lebih kaget lagi saat melihat Nisa istrinya itu… menerima permintaan Pak Man !
Sesaat setelah Pak Man mencabut batang kemaluannya dari dalam lubang kemaluan Nisa, Sham melihat istrinya itu langsung merubah posisi tubuhnya. Membalikkan badan dan langsung….nungging ! Akh gila ! Nisa sudah benar-benar… gila ! maki dirinya sendiri tak percaya. Namun Sham kembali hanya bisa terpaku di tempatnya. Lututnya terasa sudah semakin leAbang, namun dia tetap berusaha untuk berdiri di tempatnya.
Dengan jelas Sham melihat, lelaki itu kembali bersiap membenamkan batang kemaluannya ke dalam lubang kemaluan Nisa. Kali ini dari arah belakang.
“Sssshhh…mmmhhh” erangan Nisa kembali terdengar saat lelaki itu dengan perlahan membenamkan batang kemaluannya ke dalam lubang kemaluannya. Tanpa kesulitan, Sham melihat batang kemaluan Pak Man terus bergerak Abanguk ke dalam lubang kemaluan istrinya sampai habis seluruhnya membenam. Lalu sambil memegangi, atau…mereAbang-reAbang bongkahan pantat indah istrinya itu, Pak Man kembali bekerja, menghujam-hujamkan batang kemaluannya ke dalam lubang kemaluan Nisa.
Dalam tempo singkat, terlihat Pak Man sudah demikian cepatnya bergerak. Hal ini membuat Nisa semakin kenikmatan. Sesekali lelaki itu menjulurkan tangannya menggapai buah dada Nisa yang tergantung bebas, untuk kemudian mereAbangnya. Sesekali juga lelaki itu membelai-belai belakang mulus istrinya itu. Sham benar-benar tak berdaya menghentikan semua tindakan lelaki itu.
Gerakan maju mundur Pak Man sudah cukup cepat dan kuat, namun dengan kelihaiannya, gerakan itu tak sampai menimbulkan suara tepukan yang keras. Lelaki itu menyadari kalau tak hati-hati akan membuat kegaduhan. Diam-diam Sham sangat takjub dengan kemampuan pengendalian diri, baik si lelaki maupun Nisa istrinya. Kalau saja dirinya tak menyaksikan langsung dan menonton langsung dari celah-celah kisi-kisi ventilasi pintu kamar tidurnya, tentu dirinya tak akan tahu kalau istrinya dan lelaki itu tengah melakukan persenggamaan.
Sham terus mengamati seluruh gerakan dari pasangan bercumbu di dalam kamar tidurnya itu. Mengamati bagaimana bernapsunya si lelaki menyetubuhi istrinya, dan juga mengamati bagaimana reaksi dan ekspresi istrinya yang demikian menikmati pergumulan pertamanya dengan lelaki lain selain dirinya itu sampai akhirnya terlihat istrinya kembali meregang mendapatkan puncak kenikmatan birahinya. Kali ini si lelaki memberi kesempatan pada Nisa untuk menyelesaikan dulu apa yang baru didapatkannya itu. Sambil menekan kuat-kuat pinggulnya, lelaki itu mereAbangi kedua bongkahan pantat Nisa.
Untuk beberapa saat, Sham melihat tubuh polos istrinya yang Abangih menungging itu, mengejang hebat. Sesekali terlihat sentakan-sentakan kuat pada tubuh bugil istrinya itu yang nampak mulai dibasahi oleh keringat. Keadaan itu berlangsung beberapa saat lamanya sampai akhirnya perlahan istrinya menjatuhkan tubuh polosnya itu ke depan hingga tertelungkup diikuti si lelaki yang tak ingin batang kemaluannya terlepas dari dalam lubang kemaluan Nisa.
Kini dalam posisi telungkup, Nisa kembali menerima hujaman dari si lelaki pengurutnya. Sambil setengah menindih tubuh bugil Nisa, lelaki itu terus bergerak dan Nisapun kembali terdengar merintih-rintih kenikmatan. Dengan cepat lelaki itu meningkatkan gerakannya, sambil terus menikmati sekujur tubuh polos Nisa. Sesekali lelaki itu membelai-belai gundukan buah dada Nisa yang tertindih tubuhnya sendiri.
Akhirnya pergumulan mereka berakhir dalam posisi itu. Si lelaki menumpahkan cairan kenikmatannya diatas bongkahan pantat indah Nisa, lalu keduanya lekas berpakaian kembali. Shampun dengan cepat namun hati-hati, langsung turun. Lututnya terasa sangat leAbang, hampir saja dia terjatuh.
Setelah menempatkan kursi sofa kecil itu ditempatnya kembali, Sham pun kembali rebahan di sofa dan berpura-pura tertidur pulas. Dengan susah payah dirinya cuba mengendalikan diri, terutama pada bagian selangkangannya yang sulit untuk diredakan.
Sampai akhirnya, dari celah matanya yang terbuka sedikit, Sham melihat lelaki pengurut itu keluar dari kamar tidurnya di temani Nisa istrinya yang hanya menutupi tubuhnya dengan sehelai kain yang tadi digunakannya.
“Abang…” ujar lelaki pengurut sambil memandang ke arahnya.
“Biar, nanti saya sampaikan. Suami saya kalau sudah pulas, susah dibangunkan” ujar Nisa sambil tertunduk, agaknya rasa malunya telah kembali. Malu kerana baru saja dirinya melakukan sesuatu dengan lelaki itu yang selama ini hanya dilakukannya bersama dirinya, suaminya.
Lelaki itupun langsung pamit dan beranjak pergi. Nisa langsung melangkah ke arah dirinya, Shampun memejamkan matanya rapat-rapat dan berpura-pura pulas.
“Abang…Abang…” istrinya cuba membangunkannya. Apakah memang bermaksud membangunkannya, ataukah sekedar meAbangtikan kalau dirinya Abangih pulas tertidur. Dan Sham memutuskan untuk tetap berpura-pura tertidur. Nisa segera beranjak pergi dan kembali ke dalam kamar tidurnya. Kamar tidur yang baru saja digunakannya untuk memacu kenikmatan birahi bersama lelaki itu.

Same as Pancing Isteri Dengan Tukang Urut Videos

3 years ago
  • 0
  • 27
  • 0

sleepy sisterinlaw

Perhaps I should give you some background on my sister-in-law, Donna, before I start my story.Donna was the oldest daughter in her family and married when she was 17 and is still with the same husband to this day. Wanting to raise her c***dren "correctly" most of her time was spent being the prim and proper mother, wife, and organist at her church. Now in her late forties and 5' 7" tall with a trim figure and B cup breast and all her c***dren grown, another side of her makes a brief appearance...

4 years ago
  • 0
  • 29
  • 0

sex vth sisterinlaw part2

I stood up to kiss her face and let her calm down. She might have been too sensitive to be fucked, but I was more than ready. I ran my hands along her sides, carefully avoiding her breasts. This always seems to calm Priya down and it did the same for Pooja. Her breathing shortly returned to normal and her eyes were open. The smile she gave me would have melted a statue. “I never felt anything like that in my life” she said. “No one ever ate you before?” I asked. “No. A few guys played with my...

2 years ago
  • 0
  • 41
  • 0

sex vth sisterilla part1

Shortly after my wife and I married, her sister came to stay with us for a few weeks before she started college. I went alone to the airport to pick her up because my wife worked days and I worked nights. Shock registered on my face when she got off the plane because I hadn’t seen her for two years. She had changed from a lanky girl into an incredibly attractive young woman, a younger version of my wife. It was a unnerving but definitely fascinating to see a younger Priya as Pooja bounded off...

3 years ago
  • 0
  • 11
  • 0

The Quest for the Black QipaoChapter 3 Ministerial Efforts

Florence Daniels, Minister for Home Affairs in the New Order Government, had decided that she’d had enough for the week. There had been long nights in the House, pushing the Government’s legislative programme through, turning up to Committees on this or that manifesto commitment, trooping dutifully through the lobby for every vote, and sitting in Cabinet while the Prime Minister chivvied them all to make sure they were delivering on the party’s commitment to go on being a government of...

2 years ago
  • 0
  • 19
  • 0

The Quest for the Black QipaoChapter 8 Ministerial Visit

By the time Bernard had been freed from his bondage, made to undress, and taken back to the cages, the others were already installed in the cramped confines of their padlocked wire boxes. They looked up sullenly as Liu Wei pushed Bernard towards the open door of the one empty cage on the bottom row. Liu Wei responded with a crack of her bamboo cane across the front of the nearest cage. The other occupants returned their heads to the bowed position that they were expected to maintain. With...

1 year ago
  • 0
  • 42
  • 0

Lisola misteriosa

Elisa e sua mamma Silvia erano appena salite sull'aereo che le avrebbe portate in Australia. Elisa, 23 anni, una ragazza mora con il fisico da modella si era appena laureata in medicina con un anno di anticipo (in maniera non proprio trasparente) e per festeggiare aveva deciso di partire con la mamma per un viaggio in Australia, terra che desiderava visitare sin da bambina. La mamma Silvia, donna ancora attraente di 54 anni,che dopo il divorzio dal marito e la menopausa aveva preso una decina...

BDSM
1 year ago
  • 0
  • 23
  • 0

Brgermeisterin

Anna, Ende 30, hatte schwarze schulterlange Haare und eine schlanke Figur. Auffällig war ihre große Oberweite mit 75 E. Seit 2 Jahren war sie Bürgermeisterin einer kleinen Stadt. Sie war verheiratet mit einem Unternehmer, der oft unterwegs war. Doch die Bürger der Stadt hatten mehr als genug von ihrer schlechten Politik. Immer wieder trat sie arrogant bei Vorträgen auf und machten einen Fehler nach dem nächsten. Chris Mitte 20 hatte seinen Job verloren, weil Anna bei neuen Krediten für das...

2 years ago
  • 0
  • 26
  • 0

College Lo Virgin Junior Ni Denganu

Hello friends na peru abhiram, madhi vijayawada so nenu e story telugu lo rayali ani decide ayyanu. Avvarina girls kani unsatisfied aunties kani nanu meet avvali ante naku mail cheyandi Naku separate flat enka bike undhi saradaga time cheyachu. Epudu story lo ki veldham naku clg lo oka junior baga parichayam neku college lo unapudu pedhaga thanatho matladevadini kadhu nenu college nunchi passout aypoyaka thanatho chat chesevadini facebook lo baga close ayyam tanu final year lo undaga project...

4 years ago
  • 0
  • 26
  • 0

18 Year Old Gay Ni Valla Amma Ni Denganu Part 8211 2

Hello readers, direct ga story continue chesthunna. Vinni guddalo karchesi iddaram cuddle cheskuni padkunnam. Kasepatiki nenu lechanu.vinni nude ga padukuni undi, nenu malli vinni ni kisses chesthu boobs press chesthu tana nadumu, navel ni soft ga bites isthunna. Tanu lechi, plz malli vadhu na ass chala pain ga undi ani chepindi. Nenu kuda sare tanaki ide 1st tym kada ani alane vinni meda padukuni tana rendu chethulu pattukuni. Tana tongue ni smooch chesthunna. Inthalo evaro venakanunchi na...

3 years ago
  • 0
  • 21
  • 0

18 Year Old Gay Ni Valla Amma Ni Denganu

Hello, kuragayaa aunty ni dengina vishayalu metho share cheskunna chala manchi responses vachai. Thanx for your support friends. Ika ee experience ki vasthe khulibaat aney oka sex chat website undi. Ma kuragayala aunty kadupu tho undi so asalu kalavatam avvatledu. And naku sex ruchi tagilindi inka eppudepudu evaru dorukuthara sexki ani chala desperate ga unnanu. So ala sex chat lo evaraina dorukutharemo ani ala ammaila names unna profiles ki msgs pette vadni. Okaroju ala website lo online...

2 years ago
  • 0
  • 18
  • 0

Vodhina Ni Balavantham Ga Denganu

Hi telugu sex stories readers baagunaaraa? Idi na first story so emaina mistakes vunte adjust chesu kondi . Na peru kalyan. Tana peru indira. Tanu ma mama kururu na kante pedda so vadina . Privacy kosam tanu paina pent house lo vuntadhi . Ma parents iddaru job valu epudu busy ga vuntaru . Link will open in a new tab Ika story lo ki veldam . Nenu inter nenu chemistry weak. So tanu naku tution cheptadhi. Tanu chemistry lo phd chestadhi and fitness guide. Naku tana midha feelings epudu nunchi...

3 years ago
  • 0
  • 27
  • 0

Kuragayala Aunty Ni Denganu

Hello, sry na peru cheppalenu, nadi vizag, na age 23, btech chesanu, 1yr vzg lone pvt construction company lo job chesanu ippudu govt jobs ki prep avuthunna.Height 5’10”. Gym chesevadni emadhya apesa. But fit ga oka 2packs tho solid ga unta. Na mail Idi story kadu recent ga oka 15days back jarigindi.Clg lyf antha studies nd bunk kotti mvis ki tirigi aipendi. Konchem rough ga unta so ammailu peddaga dobbaledu. Memu unde area kastha posh ga, duram duram ga houses tho undedi. Individual house...

4 years ago
  • 0
  • 46
  • 0

Chelli puku 4years patu daily denganu1

Hi indian sex stories dot net doston readers edi nenu rastunna and share chesukuntunna second real life experience.Nenu chpeydi everything nijam and imaginative story kadu.Thank you na last story experienece ki baga response vachindi and 1 aunty sex ki sye andi kuda and thankyou ISS for the great platform.In case evaranna na first experience miss aitey edigo e link copy chesukuni chadavandi Na peru Tarun nenu currently hyderabad lo untunna na height 6 feet fair and na sulla size 14 cms height...

2 years ago
  • 0
  • 29
  • 0

Bindu Puku Pagaladenganu

Hi indian sex stories dot net  friends idi jarigi oka 3 years avutunid apudu na inter 2nd year xams ayipoyina tarvata summer holidays night buliding medha padukune valamu ma inti pakkana bindu ani ammayi vundedi mem iddaram chala close frnds naku bndu ni dengali ani chla korika ga vundedi epudu chance dorukutada ani wait chesevadini oka roju bindu vala family vvuru ki velaru ayite ah roju night nanu bndu tho padukomani chepu velaru Nen chala happy ga feel ayanu nyt epudu vutunda ani wait chestu...

3 years ago
  • 0
  • 23
  • 0

Maa Colony Ammaene Denganu

Hi indian sex stories dot net readers Eh story oka 3 years back de naenu apudu btech 3rd year chadvutunanu memu kothaga oka illu(house)konam oka colony lo ade gated community with 60 houses memu shift ayna kode rojulake naenu college bus kosam ane road meda wait chestuna apudae oka ammae ma colony lo nunde bag veskone na vaipu vostunde tanu chala tempting ga unde naenu nilchuna pakanke voche nilchunde….. Naenu meliga tanane chustu unnanu tana body shapes abooooooo pichiekistunae tanu kodega...

3 years ago
  • 0
  • 29
  • 0

Friend Chelli Ni Denganu

Haii friends I am rohit. Age 24. Ee story 2 months back jarigindi. Nenu raju frinds. Nenu oka teacher ni denganu blackmail chesi. Tarwata roju raju ki cheppa. Vadu kuda teacher ni denge chance ivvamannadu.Nenu kudaradu annanu. Vadu chala bratimiladadu. Naku ventane oka alochana vachindi. Raju gadi chelli ni dengalani. Vaditho nee chelli ni denge chance istanante teacher ni oppista ani cheppa. Vadu no annadu tarwata roju vadu malli ide adigadu. Nenu me chelli tho kattila untadi. Nuvvu mee...

2 years ago
  • 0
  • 23
  • 0

Pani Manishini Blackmail Chesi Denganu

Hi friends .I am charan back again to describe story between maid servant and me .I described it in telugu .So me viluvaina abhiprayalu naku pampali anukunte na mail ki pampandi :- .So aunties and girls meeru visakhapatnam lo nanu sampradinchali ante meku dagralo untanu . Nenu summer vacation ki intiki vachanu .Naku chala boring anipinchedi .Lappy lo porn movies chustu undevadini.Naku digital playground movies ante chala istam .Epudu kotha movie release ayina ventane danini download chesi...

4 years ago
  • 0
  • 27
  • 0

Pinni Pukunu Pagaladenganu

Hi iss readers, my name is krish from hyderabad. English stories chadivi chadivi bore kotti untundi ga. Anduke nenu telugu lo rastunnanu. Ippudu naa age 26. 5.8 height and 6.5 inches cock. Ippudu nenu cheppe story maa pinni ni ela dengano cheputanu. Idi na 1st sex experience. 4 years back jarigindi. Plz send ur feedbacks and commenta Appudu nenu pg chadivevaanni. 22 years undevi. Maa pinni peru vanaja tanaki 34 years. Chinnappati nundi nenu maa pinni to chala closega undevadini. Maa pinni...

3 years ago
  • 0
  • 22
  • 0

Vanithanu Vangabetti Denganu

Hello girls! I am sri.I am horny almost all the time. I hope you would enjoy my stories. If you like to contact with me, my mail id is Hi friends.This is venky(name changed). Currently working in an mnc in a metropolitan city. Ee story loki vasthe nenu chudataniki chala baguntanu.Ee sanghathulu jarigindi na engineering days lo.Appatlo nenu engineering second year chaduvutunnanu.Nenu oka introvert ni andaritho kalisi vundataniki ibbandhi padevadini,chala mohamatam ekkuva,evaraina kothaga vasthe...

4 years ago
  • 0
  • 21
  • 0

Friend Valla Chelli Ni Kasi Theera Denganu

Idi 7 years back start ayindi. Madhi oka chinna palletooru, ma friend nenu oke school and oke college lo chaduvkunnam. Chinnapatnundi valla intiki velladam appudapudu valla inti dagara padukovadam alavatu. Vadi chelli peru harika chala andam ga baguntundi, adi nannu annayya ani pilichedi. Adi ala pilavadam naku nachedhi kaadu. Memu apudu inter chaduvuthunnam, harika 10th chaduvthondi, chala active ga untadhi, allari ekkuva. Apude dani sallu peruguthunnayi, chudadaniki chala sexy ga kanipinchedi...

3 years ago
  • 0
  • 21
  • 0

Friend Chelli Ni Oppinchi Denganu

Na peru sandy. Age 19 b.Sc 2nd year chadhuvuthunnanu. Naku chadhavu ante asalu interest undadhu eppudu friends tho bayata thiragadam exams mundhu chadhavadam idhi na paristhithi. Naku oka best friend unnadu vadi peru naveen. Vadu na classmate ika pothe story loki velithe ee story 3years back aindhi Naku chadhuvu meedha kanna sex midha interest ekkuva roju bf chusi roju ki okkasarina hp kottanidhe naku nidhra pattadhu. Naku varasalatho sambandham ledhu roju ki okarini uhinchukuni hp kodathanu....

3 years ago
  • 0
  • 21
  • 0

Na Kalala Aunty Ni Thumma Chetla Kinda Denganu

Hai friends, na peru samrat (19)madi karimnagar chivaru prantham lo ontanu story lo ki velthi na kalala aunty vara laxmi (37)tho garigina sangatana chepthanu ame chala andamga ontundi higt 5’5 thana sizeulu 36-32-36 and ameku eddaru pillalu onnaru koduku degree kothuru inter chesthundi naku laxmi ni chinnapati nundi dengalani korika so valla husband real estate chesthadu vadu challa pisinari entlo andaru ado pani cheyalani rules pedathadu! So vallaki building ondi alage kollu onnae bareelu kuda...

2 years ago
  • 0
  • 16
  • 0

Vadinani Ela Denganu 8211 Part II

Hi, next part cheppana ,oops sry, nenu teliyani vallaki okasari chebutunna naperu srikar,hyd nunchi,naku sex ante pichi,first part kosam (vadinani ela denganu) chadavandi.Desi category lo untundi. Naku taagindi anta digipoyindi ,em godava avtundo ani,bhayam vesindi,next day mrng twaraga lechi ready ayyi ,intlo nunchi velli poyanu,work lo unnapudu amma call chesindi ,gundello dadha vachindi vadina anta cheppesindani,bhayam bhayam ga call ettanu, Amma; orey emchestunnav andi Nenu; adi adi work...

3 years ago
  • 0
  • 24
  • 0

Vadinani Ela Denganu

Andari moddalaki ,pukulaki hi,na peru srikar na age 29,nenu oka company lo panichestunna,naku sex ante pichi ma intlo nenu amma annaya undevallam,nanna leru chanipoyaru,annaya ma relative ammayine pelli cheskunnadu tanaki naku assalu padadu,chinappudu godava jarigindi appati Nunchi nenu tana tho matladanu pelli ayyaka annaya vallu vere intlo undadam modalu pettaru oh asalu ma vadina ela untundo cheppaledu kadu,tana peru padmini,height 5’3,chala fair,tana sallu peddavi,bhavusa annaya sallani...

3 years ago
  • 0
  • 20
  • 0

Pinnini Denganu

Hi aunties na peru hotdog(name changed), nenu naa pinnito(jaya) jarigina dengulata gurinchi chepaalanukuntunna. Nenu regular ga Incest stories chaduvutanu, naku aunties ni dengadam ante chala istam kanne pooku dengadam kante 30 years lo unna manchi aunty ni dengadam istam ok ika storie loki vastanu… Nenu hyderabad lo untanu, ma pinni, babailu ma inti nundi 3Km distance lo untaru, vallaku 3 pillau, 2 dauters, 1 son. Ma pinni sareeram gurinchi cheptanu.Tanu 5fts untadi, koncham lavuga bodduga...

1 year ago
  • 0
  • 39
  • 0

Winning A Genie Harem Chapter 10 Administering the Teachers Discipline

Chapter Ten: Administering the Teacher's Discipline By mypenname3000 Copyright 2020 Note: Thanks to Alex for beta reading this! Characters Main Characters Corey Derrickson: College senior, friend of Kyle Unmei, given the chance to marry one of four genie, each from a different tribe, if he can find them at St. Maria Theodora Catholic School! Aleah Buckley: Corey's first sex slave. College senior. He claimed her after Kyle suggested she'd be a good candidate for starting Corey's...

2 years ago
  • 0
  • 23
  • 0

Ministering to the Needy

(Note: the main characters have deliberately minimal descriptions so that you may image your favorite or fantasy persons in their roles) They were like twins. The sixteen-year-olds had been inseparable for the last five years since Liz moved in next door to Sara. They had shared clothes, their first kisses, and everything else they could. During sexploration, the two girls broke each other’s hymens with objects, and also simultaneously experienced their first male penetrations on a double...

2 years ago
  • 0
  • 21
  • 0

Pebble BeachChapter 18

Epilogue Annie and I sit back and survey our little town, it's been a happy journey from when I, as a burnt out bean counter, travelled down that bumpy road to Pebble Beach and saw the woman trying to put up the sign 'house for sale' Rosie is sitting with her head in Annie's lap, a contented look on her face. Annie is snuggled against me. "You look like you're in deep thought Jim." "Yes Annie, I was just thinking how contented I am, I have the love of a special lady, a contented...

3 years ago
  • 0
  • 27
  • 0

Meri Mousi Aur Uski Dost 8211 Part VI

Hi friends I am Prem, I am back thanks for replying me by mail some good response I got from readers thank you all of you this is my last story with mousi aur uski dost in last stories u know how I fuck both hungry sexy ladies about me I am in 10th std height 5 ft mere lund ka size 5.5’inches lamba aur 2inch jada hai aur mousi ki umer 35yrs old,size 38-34-38,bahot moti aur gori hai,aur sadhna aunty ka size 36-26-38 uski height 5ft 2 inch thi. Slim figure gori thi.age lagbhab 33-37 yrs ke beech...

2 years ago
  • 0
  • 20
  • 0

Erotic Sex With Maid Servant8217s Daughter

I had a maid Swati. She was 40+. Her daughter Sapna was an 18-year-old working as a babysitter at my neighbor’s place. The neighbors were a working couple and they had a small baby gal of one-year-old. Sapna was taking care of that baby during the daytime. If Swati is absent for some reason, then sometimes Sapna used to do the cleaning work at my place also. I was staying alone and many times I used to work from home as well being in IT job. Whenever I used to work from home, Sapna used to come...

2 years ago
  • 0
  • 21
  • 0

First Time With My Innocent Conservative Mom

Hi friends this is my first story so there may be some errors.Let me introduce about myself, am vinay from coimbatore .I am interested in mature women from my childhood days. Mature ladies pls contact me at . Am a normal guy who is interested in sex. Am from a joint family.I dont have much lonely time to do sex activities.Though whenever I was left alone I masturbate watching movies and keeping the clothes of my mom and sister.Since I live in a apartment I came across many horny aunties ,...

Incest
3 years ago
  • 0
  • 25
  • 0

Reddy Uncle Ki Rakhel

Main us waqt mumbai mein kaam karta tha, woh saal 2005 tha, mein 35th floor pe rehta tha, us floor pe sifr do flats occupied the, ek mera aur dusra tha reddy uncle ka, mein toh akela rehta tha, so us floor pe agar koi aur aata toh woh reddy uncle ke ghar he aata. mera yaha koi kabaar he aata tha. Aate toh mere kuch dost. Toh woh 35th floor ko jo passage tha woh ek tarah se reddy uncle ne aaram karne ke liye apni personal space jaisa rakha tha. Passage ko balcony thi, so woh waha apni aaram...

Gay Male
3 years ago
  • 0
  • 15
  • 0

An Island Ch 01

I stared down the aisle. I could hardly take a step, let alone make it to the altar. And then I saw him, and I knew I had to take the first step. But not because I liked him, my best friend on the other hand was in love with him. So I caught the one tear that fell from my cheek and made my way down the aisle. I stood at the front of the church and smiled like I meant it. I didn’t mean it. I wasn’t happy. My smile was fake when I did all my duties as maid of honor-dancing with the best man [a...

3 years ago
  • 0
  • 54
  • 0

Lesbian CoWorker Changes My Life

I work at an Eye Doctor’s office as the Senior Nurse and behind the scenes I run the place. Basically, I’m married to a Navy officer who had “seen the world” so we did some kinky sex now and then. All in all though I am kind of naïve about sex. Well my first day at work I was introduced to Brenda. She was the most muscular women I had ever seen. She had the physique of a bodybuilder. After a few days I was told that Brenda was a lesbian and I thought to myself, no k**ding, like it wasn’t...

3 years ago
  • 0
  • 28
  • 0

chachi ki chudai

hello dosto mera nam ravi hai or me mumbai ka rahne vala hu.meri umar 23 sal hai.aaj me aap ko meri or meri chachi ki kahani batane ja raha hu.meri chachi ka nam reena hai or unki umar 39 sal hai. meri chachi gav me hi rehti hai.mere chacha mumbai me kam karte the is vaj se wo do teen mahi ne me das din ke liye hi chachi ko milan jate the.un hai ladke ki umid thi par har bar unhai ladki he hoti thi is vajse unke ghar 6 ladki ho chuki thi.do sal pahle me collage ki chuti yo me akela apne gav gya...

3 years ago
  • 0
  • 14
  • 0

Betting It All

The game blared on, and the Bills were losing again. Donnie sat there looking at the screen in satisfaction. "Looks like you will be doing the dishes for a couple more days again, Keri. You gotta stop betting if you want to keep any of your free time." Donnie's younger brother laughed. Darrin was a good kid, barely turned 17 a month ago, but still, he was tolerable, Keri had decided. And he had even stopped trying to get a peek at her when she was showering, or in the hallway to her room...

2 years ago
  • 0
  • 21
  • 0

Women object is quite different

Women object is quite different, and beats the man physiologically, I shall give you Omthala, because the differences countless women is higher than a man's ability to generate red blood cells and white capability, so you can do the task of feeding the fetus, and the blood of the menstrual cycle compensation, and that the apparatus immune capabilities outweigh the immune system of the man, and for that the fetus does not reject the foreign body, and are incubated and nurtured as part of the...

4 years ago
  • 0
  • 23
  • 0

God of LoveChapter 6 Caritas

“Ok ... What the fuck?” Rose stared in shock at her screen, which showed a lot of different information. She didn’t even know what to think, so instead of trying to figure it out, she decided to let Lucas explain. “It will be a long explanation, I’ll warn you.” Pulling Rose close, Lucas set both screens beside the bed and was silent deciding how to explain it. “I’m a little confused about how to explain this, so if you think I left any point unexplained, or badly explained, let me...

4 years ago
  • 0
  • 37
  • 0

The Guildmasters Coin

You exit the Guildmaster's office staring at the coin in your palm. You can't believe your luck. Ever since you joined the Freelancer Guild with hopes to be a grand adventurer you have been shocked by how bad you've had it. You were supposed to be Ty Goldleaf, hero and knight! The gold would flow freely and the wenches would be wrapped around your finger. But you've barely been able to make enough gold to keep your leather armor in one piece and a roof over your head at the tavern. And forget...

Fantasy
4 years ago
  • 0
  • 22
  • 0

The Dream Girl Part 2

“Calm down Chad, there is a highly reasonable explanation why a baby is you’re bed with no face.” I was really trying hard as hell to think about what had happen last night, and then I heard a knock on the door. Who is it? I ask trying to figure out how a baby or what look like was doing in my room. “Its Terrell man open up I got to tell you something so incredible your jaw will drop.” Yeah I can say the same about myself, I exclaim opening up the door. ‘So I met this girl and she...

4 years ago
  • 0
  • 19
  • 0

City Girl Chapter 2

Chapter 2 - The City. . . and Cindy! Ann said "When Gavin asked me if I wanted to stay on and work for you, he told me then that you were er..."Trans" I think he said, and that he would understand if I wanted to quit the job but I told him that I had already met several T-girls, like yourself, and that they were usually the most friendly and funny people I had ever met. Oh no, that's no problem for me," I told him, "then, when I found out that you were also a famous film actress too,...

4 years ago
  • 0
  • 26
  • 0

My Sster and I

My S!ster and I Playing With the Lesbian Couple Next DoorMy name is Lily and my s!ster Ruby and I have always been more like best friends then s!ster. Our mom and dad provide us with everything we could ever need and they work hard to keep us in the nice house we have. I am s*******n and Ruby just turned sixteen which is something I love to rub in her face that I am the oldest but it never seems to bother Ruby. When our mom and dad are at work, which is most of the time, I am in charge of...

4 years ago
  • 0
  • 17
  • 0

Majgen Ch 015

—-=(The Ulballa)=—- Majgen was awakened by the characteristic two tone clinging sound of the apartment’s visitor alert. While swinging her legs off the bed she cleared her throat. ‘Room-seven-four-two-clock-display,’ she said, to have the time displayed on the wall. She blinked her vision into focus. ‘It’s the middle of the night,’ she thought, ‘and whoever is at the door it’s none of my business. I can’t even answer the grieving door.’ Majgen let out a sigh and got on her feet to get...

2 years ago
  • 0
  • 18
  • 0

I Do This for YouChapter 4 Kathryn gets a boyfriend

Shit. I ran back to my apartment and checked on the contract. After signing them, I had made my own copies to keep. I am ashamed to admit that sometimes I read them while masturbating. I read through the clauses... "I will clean all of the dirty clothes...", "For each and every item of clothing I find in Kathryn's apartment...", "panties, briefs, or underpants..." "intimate contact with the wearer's crotch..." Shit, shit, shit!!! The clauses were entirely about all clothes in the...

3 years ago
  • 0
  • 21
  • 0

I Love My Mother 8211 Part 5

Mom: I know dont worry, I need something else. Now, this got me thinking, I was in such a position, I would have even given my life for that pic right now..but what did she want.? Me: what do you need? Hello Readers, I would start of by taking this opportunity to thank the few people who had emailed me. To be straightforward, I did not appreciate the content of all emails but every person has his/her right of expression and view..so no complaints. I would request you to keep encouraging me by...

Incest
4 years ago
  • 0
  • 22
  • 0

More fun with Fiona

I met with Fiona again the following week but she had called and said come to the house instead. I arrived at the front door and as I went ring the bell the door opened, Hi Mike she beamed. Hi Fi , you're a bit eager, I replied. Oh no she said I just didn't want you standing in the cold she laughed. Walking in I notice Fi's nipples were poking out through her blouse, yes there is definitely a nip in the air I said joking. fi looked down at her blouse, Hahaha she laughed. Let's go into the louge...

4 years ago
  • 0
  • 40
  • 0

No Rules Part 9

They ordered their second drinks and Brad gave the waitress money to put in the jukebox. A slow song came on and he dragged Ashley onto the small dance floor. So far Ashley had been surprised by Brad. While they had been talking he had kept his hands on top of the table. Now that they were dancing, he was being entirely too polite, especially for a slow song. Ashley finally blurted, “You know I don't break. I am about to get real upset if you don't quit treating me like some china doll.” Brad...

Straight Sex
4 years ago
  • 0
  • 21
  • 0

Its okay for girls to be naked in front of men P1

by Vanessa Evans Part 1 I met this guy (Nathan) during my first semester at college and every time that I saw him I felt my nipples and pussy tingle. The first time that he spoke to me I got so close to cumming that I just had to excuse myself and go to the restroom to rub one out as my brain played-back our short conversation over and over as I tried to imagine him without any clothes on. Maybe I should tell you a little about myself before I go any further. I’m Jade. I’m18 and have a...

3 years ago
  • 0
  • 12
  • 0

River RatChapter 29

There was a full month to the day between Thanksgiving and Christmas, and by the end of the Thanksgiving weekend they were getting bored. "Hey, Scoot," Crystal said Sunday afternoon, "What do you say we get out and do something, get some exercise?" "I could be talked into it," Scooter agreed. "You got any ideas?" "The first thought that comes to mind is that we go out and knock the rust off our skiing and snowboarding," Crystal shrugged. "Sounds like a reasonable," Scooter...

2 years ago
  • 0
  • 28
  • 0

Ex GF Stepsister

Cheryl I am a longtime admirer of Xhamster and have toughly enjoyed everyone’s pic,vids and of the great stories. I figured it’s about time I start submitting a few of mine form my early years to the present. This 1st story is from when I was in my 20s and was living w my then girlfriend at her dads and stepmoms place. I had been dating my girlfriend for about 4 months when we decide to move in at her dads and stepmoms home. My girlfriend was a about 135 w 38D tits and a sweet ass that...

3 years ago
  • 0
  • 39
  • 0

A Drawnout Seduction

At high school Dick Smith leaned he didn’t have a name that came to the lips suggesting heroic qualities. Everyone laughed when his beautiful English teacher and aspiring novelist, Ulyssa Ipswich-Carlton, used his appellation as an example of a name an author might use ‘to project the image of a simpleton drifter chewing a straw while scratching’. Dick had laughed along with everyone else of course but internally seethed and eliminated Miss Ipswich-Carlton from his short list of females he...

2 years ago
  • 0
  • 53
  • 0

Sex In the Souls Series

A faded grey landscape surrounds you as your eyes slowly lift open from a strange slumber, you cannot move and you cannot talk only move a strange cursor around in front of you, before you in a instant flashes some options, Five of them to be exact. One depicts a Giant Man-Shaped Dragon surrounded by two giant, Glowing ballista: titled Demon's Souls. The second is a man in full armour, with some ripped blue cloth adorning it, beside him a small sleeping wolf, both surrounded by a dark Abyss:...

3 years ago
  • 0
  • 19
  • 0

In The Beginning chapter one

Most of the Mike Claymore mysteries were written in the 1999 to 2004 period during a depressing period in my life. The writing period was culminated by a tragic loss that left me disinterested in ever writing again. I have attempted to write in that old familiar style but my life has changed to the extent that I can no longer even think in that manner. Recently I have enjoyed a rejuvenation in spirit that has led me to attempt to start a new series. For the sake of my many fans of the...

4 years ago
  • 0
  • 20
  • 0

Impossible Virgins Chapter 10 The Avalanche The

Chapter 10: The Avalanche - The First Round"Okay girls, the first ten of you in the first row, get down here, and get out of your clothes," said Tiffany. "I'll give you a minute to yourselves, to let you decide which four of you get to fuck Toppsy and Lulu. The rest of you, you'll start getting your cocks hard, and then slip the bands around the base, and then loop it over your balls." The ten girls gathered in front of Toppsy and Lulu, and huddled together for a quick discussion as to who...

2 years ago
  • 0
  • 20
  • 0

To MoltChapter 4

A wonderful beginning to our time in Waikiki, the end turned out badly. We spent a week enjoying each other's company and the company of my friends. Penny was the only friend who didn't warm to her instantly, but not because of jealousy. In fact she had begun a successful relationship with a man her age, an English professor and her biggest fan. He had gone to see the play Penny and I had acted in opening night and proceeded to attend over half of the performances, greeting her with...

4 years ago
  • 0
  • 38
  • 0

WHEN I BECAME A WOMAN Chap 7 DADDYS BIRTHDAY

It is Thanksgiving vacation, school’s out and everybody is coming to the house tomorrow for the big feast. Me and Mommy grocery-shopped and we have everything ready for tomorrow morning in the kitchen, with a 16-pound turkey thawing in the fridge. But the most exciting thing isn’t that all the family is coming, or the delicious meal and seeing everyone again, but that it will be Daddy’s birthday! Mommy and I have big plans! BIG plans!! Cassy had come up with the idea to give HERSELF...

2 years ago
  • 0
  • 18
  • 0

Her Sensuous SearchChapter 3

As he'd promised, Hub began dating again. The very next evening he phoned the thirtyish widow who lived down the block. This woman had had her eye on Hub for some months, ever since the death of his wife, and had let him know in various subtle ways that she found him attractive. Her veiled flirting didn't fool Hub in the least, for he knew he wasn't a handsome man and damned few women had ever given him the come-on. She was looking for a husband and figured Hub would be a good provider for...

2 years ago
  • 0
  • 19
  • 0

When my mother split up with her second husband she asked me to a pay her a visit

The last year I turned 21 and everything started to happen all at once, as if all my life I was waiting for the beginning and finally there it was. Last year my mom Estella, for all intents and purposes, left my stepfather. He’s a total dick who is borderline insane, bi-polar, and a womanizer. He had it coming. They were married for 6 years, with him being sweet and charming in cycles, and then being a massive, controlling dickhead for the rest. Twice she’d left him, but for...

Porn Trends